PONDOK
PESANTREN
DARUSSALAM
Ciamis – Jawa Barat
Satu hal yang acap
dikenang oleh alumni Pesantren Darussalam adalah kebersahajaan pesantren ini
dalam keseharian santrinya. Malah, seperti yang kerap terucap dari K.H. Irfan
Hielmy—pengasuh Pesantren yang selalu mengajarkan kebersahajaan—setiap menerima
kunjungan tamu, selalu disambut dengan kalimat yang sama:
"Selamat datang di tempat kami, pesantren yang sangat sederhana". Itu
pula yang menjadi salah satu penekanan kepada santrinya, yaitu untuk selalu mengambil posisi dengan kerendah-hatian.
Namun selaras
dengan perkembangan dan dinamika zaman, Pesantren Darussalam tidak bisa
menghindar dari pengaruh serta side effect akulturasi dan modernisasi.
Dunia kini, dengan teknologi informasi yang sulit diikuti secara kasat mata,
segala macam bentuk ‘buaian’ zaman telah merasuk jauh ke basis-basis umat
Islam. Melakukan kesalahan —kalau tidak mau disebut dosa, adalah perkara yang
sangat gampang, murah, dan transparan. Sementara itu, filter yang berguna untuk
menyaring pengaruh buruk dari dahsyatnya kapak perang globalisasi sudah
merupakan barang langka, mahal, dan tersembunyi. Di sinilah peran Pesantren,
peran strategis yang
diemban oleh Pengurus Pesantren dalam mengaplikasikan
cita-cita Pengasuh Pesantren, yakni membuat sebanyak mungkin filter untuk
menyaring dan meredam gempuran modernisasi dan globalisasi.
Pondok
Pesantren Darussalam memiliki kekuatan besar untuk menjadikan Islam sebagai
rahmat bagi semua alam. Islam adalah
global, dan pesantren inilah yang akan memperjuangkannya. Bersiaplah.
Ihwal
kebersahajaan dan kesederhanaan Pesantren Darussalam ternyata sama tuanya
dengan sejarah pesantren ini. Nun di paruh 1929, Kiai Haji Ahmad Fadlil
(meninggal tahun 1950), ayahanda K.H. Irfan Hielmy, memulai kisah kebersahajaan dengan sebuah
masjid dan sebuah bilik sebagai asrama. Santri yang pertama kali mondok adalah
pemuda-pemuda setempat yang tidak saja diajari ilmu-ilmu agama tetapi diajak
mengolah sawah, bercocok tanam, dan diberi contoh bagaimana memelihara bilik
dan memakmurkan masjid. Pesantren Tjidewa, sebutan untuk komunitas baru itu,
dengan cepat mendapat simpati serta dukungan dari masyarakat sekitar lebih
banyak lagi santri yang mondok.
Adalah
pasangan suami-isteri Mas Astapradja dan Siti Hasanah yang mewakafkan tanahnya
di Kampung Kandanggajah, Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten
Ciamis, Jawa Barat, kepada Kiai Ahmad Fadlil. Dibantu oleh masyarakat dan
santri, Pesantren Tjidewa menapaki guratan sejarah dengan optimisme
menghilangkan benalu yang menempel dalam ajaran Islam.
Menjelang
proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, di Pesantren Tjidewa sudah mondok 400
orang santri yang mengaji ilmu tafsir, ilmu hadits, sejarah, dan perbandingan
madzhab, di samping kitab-kitab ilmu
sharaf dan ilmu nahwu. Keputusan Kiai Ahmad Fadlil dengan hanya menerima santri
putra tidak terlepas dari kondisi saat itu yang tidak bisa keluar dari
kontelasi keamanan akibat penjajahan Belanda. Karena didorong oleh keinginan
untuk melepaskan diri dari cengkraman penjajah dan ditambah dengan meluapnya
semangat santri untuk menghalau Belanda, Kiai mengajarkan pula strategi
berdiplomasi mengatasi tekanan penjajah. Apalagi dengan kemampuannya berbahasa
Belanda--ia belajar bahasa Belanda kepada kakek dari keluarga ibunya sejak di sekolah
rakyat (Vervolg School)--dengan mudah bisa menyerap
berbagai informasi yang kelak berguna sebagai modal berdiplomasi.
Lebih
dari itu, penguasaan terhadap teks berbahasa Arab telah tampak sejak Ahmad Fadlil muda berhasil menghapal kitab-kitab Jauharul Maknun, ‘Uqudul Juman,
Talkhisul Miftah dan syair-syairnya. Bahkan, pada usia 31 tahun, ia telah
berhasilmenerjemahkan Qasidah Burdah karya Muhammad Said al-Busyiri. Sampai
sekarang, kasidah burdah berbahasa Sunda yang merupakan karya terjemahan masterpiece
Kiai Ahmad Fadlil, masih terdengar dibaca dan didendangkan oleh
santri-santri di banyak pesantren
tradisional terutama di Jawa Barat.
Sistem
Pendidikan
Pesantren Darussalam memadukan pendidikan salafi
dengan modern, dengan tujuan untuk menyeimbangkan keilmuan santrinya. Di beberapa pondok pesantren modern, sistem pengajian
biasanya diselenggarakan dengan menggunakan sekolah/madrasah sebagai basisnya.
Sekolah/madrasah-lah yang dijadikan sebagai standar untuk menentukan
kelas/kelompok pengajian, materi dan kitab pengajian, dan alokasi waktu
pengajian. Namun demikian, seiring dengan perkembangan konsep dan paradigma
pendidikan—di mana "model pembelajaran yang berlandaskan homogenitas
peserta didik" sudah mulai ditinggalkan dan mulai mengarah pada
"model pembelajaran berbasis individu"—maka sejak tahun 2001, sistem
pengajian kitab di Pondok Pesantren Darussalam dikelola dengan menjadikan
kemampuan "individu" santri sebagai basisnya.
Karena sesuai dengan tradisi pesantren, model
pembelajaran yang berbasis individu sudah teruji (misalnya dalam penggunaan
metode sorogan), dan dalam konteks Pondok Pesantren Darussalam model ini sangat
memungkinkan, maka untuk lebih mengoptimalkan sistem pengajian pesantren
dimulailah mengembangkan model pengajian yang berbasis individu, tanpa
mereduksi sama sekali penggunaan sistem kelas/kelompok.
Penetuan tingkat pengajian didasarkan pada kemampuan
individu, dan tidak didasarkan pada kelas sekolah/madrasah.
a)
Tingkat pengajian terdiri dari tingkat persiapan (Tamhidy), tingkat
dasar (Ibtidaiy), tingkat menengah (Wustho), dan tingkat tinggi ('Ulya).
b)
Setiap tingkat pengajian terdiri dari satu atau lebih kelompok pengajian,
dan setiap kelompok tidak lebih dari 40 santri.
c)
Penentuan materi pengajian didasarkan pada materi-materi standar sesuai
dengan disiplin al-Qurân, al-Hadîs, Fiqh, Akidah, Akhlaq, Nahwu, Sharaf dan
Balaghah.
d)
Setiap kelas/kelompok pengajian terdiri dari individu-individu yang
memiliki kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang relatif sama.
e)
Adanya sistem evaluasi individu dilaksanakan secara berkala dan
berkesinambungan, serta berdaya guna bagi penentuan kelas dan kenaikan tingkat.
f)
Sistem rekruitmen santri didasarkan pada motivasi santri, baik motivasi
memasuki Pondok Pesantren Darussalam maupun motivasi belajar.
g)
Pemanfaatan waktu pengajian secara efektif dan efisien.
Pesantren Darussalam mulai
memodernisasikan sistem pendidikannya dengan mendirikan lembaga-lembaga
pendidikan formal yang mengadaptasi model klasikal dan sampai saat ini semua
jenjang pendidikan ada di pesantren ini yaitu meliputi: Raudlatul Athfal (RA) Al-Fadliliyah Darussalam setingkat
Taman Kanak-kanak (TK); Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Fadliliyah Darussalam
setingkat Sekolah Dasar (SD); Madrasah Tsanawiyah Darussalam (MTsD) setingkat
SLTP; Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Darussalam setingkat SLTA; Sekolah Menengah
Atas (SMA) Plus Darussalam; Institut Agama Islam Darussalam (IAID) terdiri
dari: Fakultas Syari'ah Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah dan Jinayah
Siyasah; Fakultas Tarbiyah: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa
Arab dan PGMI; Fakultas Dakwah: Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (SPI)
serta Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI); Program Pascasarjana (S2):
Program Studi Pendidikan Islam; dan Ma'had Aly Darussalam (MAD): Program Studi Fiqh
dan Ushul Fiqh
Gedung
dan Fasilitas Pembelajaran
Pesantren Darussalam memiliki fasilitas yang sangat
memadai. Mulai dari Asrama/kobong santri, Gedung pertemuan/Aula, Ruang kelas,
dan Masjid. Untuk menunjang dan meningkatkan pengetahuan dan wawasan keilmuan
serta untuk keterampilan dan kecakapan hidup (life skill) para
santrinya, pesantren Darussalam menyediakan fasilitas penunjang lainnya,
diantaranya: Kegiatan Ekstrakurikuler yaitu Pramuka, Paskibra, Bulan Sabit
Merah/BSM Remaja; Leadership
Training (Latihan Kepemimpinan).
Terdapat
pula Perpustakaan (modern dengan
fasilitas jaringan internet); Pusat Pelatihan Komputer; Laboratorium MIPA dan
Bahasa; Ruang Audio Visual; Toko Swalayan Serba Ada (Tosserba); Sanggar Seni
dan Olahraga yaitu Band, Qashidah, Marawis, Teater, Qiraat, Beladiri Saslaridla,
Nasyid, Sepak Bola, Bola Voli, Basket, Badminton, Tenis Meja; Baitul Maal wat
Tamwil (BMT); Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren); Kantin; Toko Buku dan
Kitab; dan Warung Telekomunikasi (Wartel).
Konsentrasi dan
Target Pembelajaran
Sebagai
lembaga yang besar dan modern, Pesantren Darussalam dalam proses pendidikannya
memiliki konsentrasi dan target pembelajaran, diantaranya: 1). Al-Aqidah
as-Salafiyah; 2). Al-Akhlaq al-Karimah (pencapaian akhlak terpuji); 3). Penguasaan
bidang studi sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP); 4). Studi Ilmu
Tafsir, Ilmu Hadits, Fiqih, Ushul Fiqh, dll.; 5). Learning By Doing melalui
praktik: pelatihan bahasa Arab dan Inggris, Terapi Musik Qashidah al-Burdah,
Majelis Terapi “Farahfaza”, Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Tenaga
Pengajar
Dalam
rangka pencapaian apa yang dicita-citakan, pesantren
Darussalam dikawal oleh lebih dari 250 Tenaga Pengajar. Latar belakang para
Tenaga Pengajar di Pesantren Darussalam adalah terdiri dari para lulusan Strata
1 (S.1), Strata 2 (S.2), Strata 3 (S.3) bahkan Guru Besar sebagai tenaga
edukatif yang ahli di bidangnya, baik yang berasal dari lingkungan Pondok
Pesantren Darussalam, maupun yang berasal dari tenaga edukatif lembaga lain
yang kompeten dari beragam disiplin ilmu. Namun mayoritas Tenaga Pengajar tersebut adalah lulusan S1,
yang diantaranya 25 % perempuan.
Tenaga
pengajar tidak hanya lulusan dari dari perguruan tinggi agama
atau lulusan dari Timur Tengah saja, juga twerdapat lulusan dari perguruan
tinggi umum yang mengajarkan ilmu pengetahuan non agama. Hal ini dilakukan agar
terjadi kesinambungan dan keseimbangan antara ilmu agama dan umum.
Tentang Santri
Dari keseluruhan lembaga pendidikan para santri
Darussalam berasal dari berbagai wilayah di Tanah Air, yaitu: Jawa Barat, DKI
Jakarta, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatra, Bali, NTT, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya.
Dari mulai Pondok Pesantren Darussalam berdiri, semakin
tahun terus berkembang. Pesantren ini semakin mendapat kepercayaan, bukan hanya
dari masyarakat, tetapi juga dari pemerintah dan pengusaha. Keberhasilan Pondok
Pesantren Darussalam dalam merekrut para santrinya dari tahun ke tahun bisa
dikatakan stabil.
Pada tahun 2008 saja, jumlah santri di Pondok Pesantren
Darussalam tidak kurang dari 2.000 orang
santri. Perbandingan laki-laki dan perempuannya adalah 55 %
laki-laki dan 45 % perempuan. Bagi santri yang berasal dari tempat jauh dan
luar daerah disediakan asrama. Sebab secara umum sekitar 90% mereka diwajibkan
untuk tinggal di asrama, kecuali yang 10% lagi yang berasal dari Desa sekitar
Pesantren Darussalam yang berangkat dari rumahnya sendiri.
Ribuan
alumni sudah lahir dari rahim sejarah Darussalam. Mereka tersebar di starata
kemasyarakatan, sebagai petani, pengusaha, wiraswasta, PNS, polisi, tentara dan
tidak sedikit yang kemudian mengamalkan ilmunya dengan mendirikan Pondok
Pesantren. Mereka berbaur ke tengah-tengah masyarakat dengan modal gemblengan
yang khas Darussalam, yakni pembentukan karakter yang tidak lepas dari sosok
sebagai muslim yang moderat, mukmin yang demokrat dan muhsin yang diplomat.
Alumni Pesantren Darussalam merupakan
generasi yang ditempa dengan perpaduan gaya tradisional dan gaya modern, sampai
kini masih berkutap dengan beragam wacana keilmuan di berbagai Perguruan
Tinggi. Timur tengah adalah kawasan yang banyak dipilih sebagai tempat
meneruskan pendidikan setelah usai menimba ilmu di Darussalam. Beberapa di
antaranya justru ada yang memilih Eropa, seperti di Belanda, Kanada dan
Perancis; ada pula yang ke Amerika Serikat bahkan kawasan Asia, seperti Australia dan Malaysia. Disana mereka memasuki
universitas terkemuka, bergelut menghabiskan waktu untuk memperdalam
pengetahuan di jenjang S2 dan S3, dan mereka tetap menjalin silaturrahim dengan
almamaternya, sebuah negeri yang disebut Darussalam, Negeri yang Damai. Ini merupakan salah satu bukti bahwa alumni Pondok
Pesantren Darussalam tidak hanya layak bersaing di dalam negeri, tetapi juga di
luar negeri.
Aktivitas dan Prestasi
Aktivitas santri sehari-hari di Pesantren Darussalam
nyaris tanpa henti, mulai dari pagi hingga malam hari. Kegiatan yang cukup
padat dan dibiasakan semenjak mereka pertama kali masuk, awalnya memang
memberatkan. Namun, akhirnya dengan kebiasaan dan semangat untuk belajar,
keterpaksaan itu menjadi hal yang biasa.
Aktifitas dan kesibukan santri sehari-hari mulai dari
bangun pagi pukul 03.00 untuk melaksanakan aktivitas shalat malam (tahajud)
sampai menjelang waktu shubuh. Aktivitas selanjutnya melaksanakan shalat shubuh
yang dilanjutkan dengan kuliah shubuh—khusus hari ahad olah raga bersama—,
makan pagi, melaksanakan kebersihan dan persiapan ke sekolah.
Pada pukul 06.50
mereka kemudian berangkat ke sekolah sesuai dengan jadwal di masing-masing
madrasah,—diselang dengan istirahat shalat Dzuhur dan Ashar—yang dilanjutkan
dengan kegiatan terjadwal rutin (pengajian kitab paket menurut kelompok
pengajian masing-masing, pengajian intensif atau tutorial, pelatihan komputer)
dan terjadwal insidental (Pramuka, Paskibra, Olah raga, latihan musik, dan
kegiatan ekstra lainnya sesuai minat dan bakat para santri). Setelah selesai
kegiatan sekitar pukul 17.00, mereka makan sore, mandi dan persiapan shalat
berjama'ah magrib di mesjid. Setelah shalat berjamaah maghrib, kemudian tadarus
al-Qur'ân, kegiatan kultum, dan pengajian kitab paket lagi.
Ba'da shalat Isya, dilanjutkan dengan belajar yang dibimbing
oleh para pembimbing sampai pukul 21.00. Dan setelah itu diperbolehkan istirahat
dan persiapan untuk tidur menyambut hari esok dengan aktivitas yang sama dan
lebih segar.
Aktifitas keseharian santri di dalam kampus yang begitu
padat tidak saja berguna untuk melatih kedisiplinan santri, melainkan juga
bermanfaat untuk lebih mengoptimalkan interaksi santri dengan santri, santri
dengan para ustadz/ustadzah, dan santri dengan karyawan lainnya.
Sebagai pesantren yang memiliki daya disiplin yang
tinggi dan metode pembelajaran yang modern, Pondok Pesantren Darussalam telah
tercatat memiliki ratusan piala dan penghargaan dari berbagai perlombaan yang
telah diikuti mulai dari tingkat kecamatan sampai tingkat nasional,
diantaranya: pernah tercatat menjadi Juara I Musabaqoh Fahmil Qur’ân pada MTQ
Nasional di Yogyakarta; Juara I, II dan III Lomba Hiking Rally Cyradika
se-Jabar dan Jateng; Juara I Pidato Bahasa Inggris Pospenas Tingkat Jawa Barat;
Juara II Nasional Pidato Bahasa Arab Pospenas di Palembang; Juara III Senam
Santri antar Pondok Pesantren se-Jawa Barat; Juara I Prestasi Madrasah komponen
MAK tingkat Propinsi Jawa Barat; Juara II Lomba Pidato Bahasa Arab pada Arabic
Expo di UPI Bandung; Juara I Pidato Bahasa Indonesia se-Priangan Timur; Juara
II Nasional Pidato Bahasa Arab pada Pospenas di Medan; Juara I Nasional Karya
Tulis Ilmiah tingkat SLTA DPP PKS; Juara II Lomba Tenis Meja Pospenas antar
SLTA se-Priangan Timur; Juara II Bola Basket Pospenas se-Priangan Timur; Juara
I Lomba Cipta Karya Puisi Kandungan al-Qur’ân pada Festival Pesantren
se-Kabupaten; Juara IV Pidato Bahasa Indonesia Pospenas di Samarinda; Juara I
Nasyid Se-Priangan Timur; Juara II Teater Se-Jawa Barat; dan lain-lain.
DATA UMUM
PENDIRI:
KH.
Ahmad Fadlil
KH. Irfan Hielmy
(Putera Sulung dari KH. Ahmad Fadlil)
TAHUN BERDIRI:
Tahun
1929
MAJELIS PENGASUH
Pengasuh :
KH. Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S.
Pengasuh Bidang Keputrian dan Kesejahteraan
Dra. Hj. Eulis Fadlilah jauhar Nafisah, M.Pd.I.
Wakil Pengasuh Bidang umum dan Sumber Daya Manusia
KH. Dr. Fadlil Yani Ainusyamsi, MBA., M.Ag.
DEWAN DIREKTUR
Koordinator Dewan Direktur
KH. Drs. H. Wahyudin, M.Pd.
Wakil Koordinator Dewan Direktur
KH. Drs. H. Koko Komaruddin, M.Pd.
Direktur I Bidang Pendidikan, Pembangunan, Perekonomian, Kerjasama Luar
Negeri dan BMT
KH. Dr. Hasan Bisri, M.Ag.
Direktur II Bidang Bendahara, Perencanaan Keuangan dan Logistik
Dra. Hj. Ani Hafni Zahra Fadlilah Laila
Direktur III Bidang Kebudayaan, Kesenian, dan Olah raga
K. Dase Fadlil Yusdi Mubarak, S.H.
Direktur IV Bidang Keterampilan dan Keindahan
Hani Herlina, S.Ag., M.Pd.I.
Direktur V Bidang Kesantrian, Keamanan, Ketertiban, Kedisiplinan dan
Kesehatan
Dra. Chusna Arifah, S.Pd., M.Pd.I.
Direktur VI Bidang Pemeliharaan Aset Pesantren
Emma Ratna Kania Fadlilah Salma
Direktur VII Bidang Pengembangan Minat dan Bakat
Lili Herlina, S.H.
SISTEM PENDIDIKAN:
Pondok Pesantren Modern
AFILIASI:
Mandiri
ALAMAT LENGKAP:
Jl. KH. Ahmad Fadlil 1, Kotak Pos 02 Ciamis Jawa
Barat Telp./Fax. (0265) 773618
E-mail: pst.darussalam.cms@gmail.com
JALUR KENDARAAN UMUM:
Kendaraan umum yang lewat ke Pondok Pesantren
Darussalam adalah Angkutan Kota 07 jurusan Ciamis-Darussalam-Ciharalang
LUAS TANAH:
Pondok Pesantren Darussalam memiliki luas tanah
sekitar 7 hektar.
VISI:
Pesantren Darussalam sebagai pusat lembaga
pendidikan Islam yang menyiapkan pemimpin-pemimpin masa depan.
MISI:
a.
Menggelorakan semangat pemurnian ajaran Islam sesuai dengan
ajaran Ahlussunah wa al-Jama'ah yang bersumber pada Al-Qur'an dan As-Sunnah;
b.
Membina budaya kesalihan (kesalihan individual dan kesalihan sosial) dan
budaya kepakaran (asketisme intelektual) di kalangan santri dan masyarakat;
c.
Mengembangkan budaya prestasi dan sikap produktif di kalangan santri dan
masyarakat;
d.
Mengembangkan dan melestarikan ilmu-ilmu bahasa Arab dan ilmu-ilmu agama
Islam yang tertuang dalam kitab-kitab kuning dan literatur-literatur modern;
e.
Mendukung, melaksanakan, dan mengamankan pem-bangunan nasional di segala
bidang secara proaktif, dinamis, ikhlas, dan bertanggungjawab.
TUJUAN:
a.
Berjiwa Islami, berwawasan kebangsaan, dan berkepribadian utuh;
b.
Bersifat terbuka dan tanggap terhadap perkembangan ilmu-ilmu Bahasa Arab
dan ilmu-ilmu agama Islam, terhadap kemajuan iptek, dan terhadap masalah yang
dihadapi masyarakat;
c.
Menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan
bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat;
d.
Menguasai dasar - dasar agama Islam beserta
metodologi bidang keahliannya sehingga mampu memahami, menjelaskan, dan
merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya,
serta mampu berpikir, bersikap, dan bertindak sebagai ilmuwan Islam sekaligus
sebagai ulama waratsatul anbiya.
FASILITAS PEMBELAJARAN:
1.
Gedung Pertemuan (Aula)
2.
Ruang Kelas
3.
Ekstrakurikuler (Pramuka, Paskibra, Bulan Sabit Merah Remaja)
4.
Leadership Training (Latihan Kepemimpinan)
5.
Perpustakaan (modern dengan fasilitas
jaringan internet
6.
Pusat Pelatihan Komputer
7.
Laboratorium MIPA dan Bahasa
8.
Ruang Audio Visual
9.
Toko Swalayan Serba Ada (Tosserba)
10.
Sanggar Seni dan Olah Raga: Band, Qashidah, Drum Band, Teater, Qiraat,
Beladiri, Nasyid, Sepak Bola, Bola Voli, Basket, Badminton, Tenis Meja
11.
Baitul Maal wat Tamwil (BMT)
12.
Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
13.
Kantin
14.
Toko Buku dan Kitab
15.
Warung Telekomunikasi (Wartel).
PROFIL GURU:
Latar belakang para Tenaga Pengajar di Pesantren
Darussalam adalah terdiri dari para lulusan Strata 1 (S.1), Strata 2 (S.2),
Strata 3 (S.3) bahkan Guru Besar sebagai tenaga edukatif yang ahli di
bidangnya, baik yang berasal dari lingkungan Pondok Pesantren Darussalam,
maupun yang berasal dari tenaga edukatif lembaga lain yang kompeten dari
beragam disiplin ilmu. Namun mayoritas Tenaga Pengajar
tersebut adalah lulusan S1, yang diantaranya 25 % perempuan.
INFORMASI:
Untuk Informasi dan pendaftaran dapat menghubungi Pondok Pesantren Darussalam
Jl. KH. Ahmad Fadlil 1, Kotak Pos 02 Ciamis Jawa Barat Telp./Fax. (0265) 773618
E-mail: pst.darussalam.cms@gmail.com
DATA SANTRI:
Santri Putera :
+ 1.100 santri
Santri Puteri :
+ 900 santri
Jumlah santri di
Pondok pesantren Darussalam Pada tahun 2008, jumlah santri di Pondok Pesantren
Darussalam tidak kurang dari 2.000 orang. Perbandingan laki-laki dan
perempuannya adalah 55 % laki-laki dan 45 % perempuan.
AKTIVITAS:
1.
Kelompok ilmiyah
2.
Bela diri
3.
Seni Musik
4.
Olahraga
5.
Nasyid
6.
Kepanduan
7.
Komputer
8.
Pisdato
9.
Diskusi Bahasa
10.
Pentas seni
11.
Lomba-lomba
12.
pelatihan bahasa Arab dan Inggris
13.
Terapi Musik Qashidah al-Burdah
14.
Majelis Terapi “Farahfaza”
15.
Pembinaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
16.
dll.
PRESTASI
1.
Juara I Musabaqoh Fahmil Qur’ân pada MTQ Nasional di Yogyakarta
2.
Juara I, II dan III Lomba Hiking Rally Cyradika se-Jabar dan Jateng
3.
Juara I Pidato Bahasa Inggris Pospenas Tingkat Jawa Barat
4.
Juara II Nasional Pidato Bahasa Arab Pospenas di Palembang
5.
Juara III Senam Santri antar Pondok Pesantren se-Jawa Barat
6.
Juara I Prestasi Madrasah komponen MAK tingkat Propinsi Jawa Barat
7.
Juara II Lomba Pidato Bahasa Arab pada Arabic Expo di UPI Bandung
8.
Juara I Pidato Bahasa Indonesia se-Priangan Timur
9.
Juara II Nasional Pidato Bahasa Arab pada Pospenas di Medan
10.
Juara I Nasional Karya Tulis Ilmiah tingkat SLTA DPP PKS
11.
Juara II Lomba Tenis Meja Pospenas antar SLTA se-Priangan Timur
12.
Juara II Bola Basket Pospenas se-Priangan Timur;
13.
Juara I Lomba Cipta Karya Puisi Kandungan al-Qur’ân pada Festival
Pesantren se-Kabupaten
14.
Juara Harapan I Pidato Bahasa Indonesia Pospenas di Samarinda
15.
Juara I Nasyid Se-Priangan Timur
16.
Juara II Teater Se-Jawa Barat
17.
dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar